Chief Operating Officer PT Indomobil Energi Baru Yudhy Tan dalam diskusi Maxus Road to GIIAS 2025 di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025).

Lihat Foto

Maxus Indonesia memastikan bakal meramaikan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang akan digelar dua pekan mendatang, yaitu 23 Juli – 3 Agustus 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.

Namun, berbeda dari merek pendatang lainnya, perseroan yang berada di bawah naungan Indomobil Group ini tidak akan menghadirkan produk baru. Mifa 9 dan Mifa 7 akan tetap menjadi primadona sepanjang pameran berlangsung.

“Mohon maaf, kita nanti di GIIAS 2025 tidak ada produk baru. Tapi nanti kita ada kejutan lain,” ungkap Chief Operating Officer PT Indomobil Energi Baru, Yudhy Tan, dalam diskusi Maxus Road to GIIAS 2025 di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025).

Maxus Mifa 7MAXUS INDONESIA Maxus Mifa 7

Yudhy menyampaikan, mereka awalnya akan membawa dua model baru saat GIIAS 2025, namun harus menunda akibat beberapa hal, seperti studi pasar hingga produksi secara lokal di Indonesia.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

“Rencana awalnya tadi ingin masukin dua produk baru. Kalau teman-teman lihat di website-nya SAIC, Maxus itu punya banyak sekali mobil-mobil yang kita bisa masukkan ke Indonesia,” kata dia.

“Tapi kita masih mau pelajari dulu, karena Indomobil mau memasukkan mobil itu harus sudah dibuat di pabrik di Indonesia,” lanjutnya.

Alasan lainnya, perseroan ingin memperkuat pondasi terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh di pasar nasional dengan serbuan produk baru.

Maxus Mifa 9KOMPAS.com/Gilang Maxus Mifa 9

Salah satu pondasi yang menjadi fokusan ialah perluasan jaringan diler. Targetnya, akan ada 10 diler baru yang akan diluncurkan tahun ini.

“Kami akan punya di Jakarta mungkin tambahan tiga dealer lagi. Di kota-kota besar lain seperti di Medan, Palembang, Batam, Yogyakarta, Surabaya, Bandung sampai Bali. Rencana kami, ada 10 diler,” kata Yudhy.

“Untuk masukin barang baru ke Indonesia itu butuh perencanaan harus yang benar-benar di-studi, kira-kira nanti potensi pasarnya seperti apa. Kemudian juga untuk proses di pabriknya juga harus siapkan, banyak hal,” ujar dia.