
GIIAS) 2025. Salah satunya adalah GR Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Belum diketahui secara pasti produk apa yang akan diluncurkan, namun beredar bocoran bahwa model HEV yang akan meluncur di GIIAS 2025 adalah Veloz Hybrid.
Informasi ini didapat dari salah satu jasa pembiayaan kendaraan. Pada gambar yang beredar, terdapat sejumlah model baru di GIIAS 2025 yang bisa memanfaatkan jasa pembiayaan tersebut.
Dalam unggahan itu tampak gambar mobil dengan siluet hitam dan tulisan Toyota Veloz GR Hybrid (HEV).
Menanggapi hal ini, Marketing Director PT TAM, Jap Ernando Demily, masih menutup rapat informasi model baru Toyota yang akan hadir di GIIAS.

“Saya belum bisa bicara banyak terkait rencana produk Toyota ke depannya ya. Yang pasti kemarin kami sudah sempat mengumumkan ada beberapa produk baru di GIIAS nanti. Silahkan ditunggu ya sebentar lagi,” ucap Ernando, kepada Kompas.com, Kamis (10/7/2025).

Kehadiran Toyota Veloz Hybrid muncul usai kode mesin yang diduga mobil tersebut terdaftar dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 8 tahun 2024 mengenai Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Alat Berat tahun 2024.
Dalam beleidnya, tampak dua kode mesin W102RE-LBVFJ yang diduga merupakan Veloz Hybrid. Kode mesin pertama adalah W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT tercatat memiliki nilai jual Rp 264 juta sedangkan W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS nilai jualnya Rp 284 juta.
Namun, NJKB bukan harga patokan ketika mobil dipasarkan ke umum. Harga ini hanya menunjukkan nilai kendaraan sebelum dikenakan pajak penjualan seperti BBNKB, PPh, PPN dan lain-lain.
Sebelumnya pihak PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga sudah memberi sinyak kehadiran Veloz Hybrid sebagai kendaraan rendah emisi yang lebih terjangkau di pasar dalam negeri pada tahun 2025.
“Yah, (kehadiran Veloz Hybrid) memang jadi perhatian kita. Sebab, model itu kan menyentuh segmen middle-low. Kita ingin juga ingin segmen kelas menengah bisa ikut serta berparitipasi dalam elektrifikasi,” kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam.
“Serta juga menikmati support dari pemerintah RI. Sekarang kan kesannya yang disupport (mobil listrik) mewah-mewah saja, segmen kelas atas. Tetapi yang middle-low ini juga bisa ikut,” lanjutnya.