mobil listrik di Indonesia.
Dari deretan SUV listrik yang dipamerkan, MG ZS EV dan BYD Atto 3 mencuri perhatian dengan desain atraktif, fitur canggih, dan harga yang kompetitif.
Keduanya menawarkan pengalaman berkendara ramah lingkungan tanpa mengorbankan performa dan kenyamanan.
MG ZS EV hadir dengan harga yang kini makin terjangkau setelah berkali-kali mengalami penurunan, yakni Rp 413 juta. Ini merupakan hasil penyesuaian harga setelah model ini mencapai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 40 persen.
Di sisi lain, BYD Atto 3 dipasarkan dengan harga Rp 465 juta, masih dalam kategori premium untuk SUV listrik di kelasnya.
Dari sisi performa, MG ZS EV dibekali motor listrik berdaya 143 tk dan torsi puncak 353 Nm. Baterainya berkapasitas 44,5 kWh, cukup untuk menempuh jarak 263 km sekali isi penuh.
Fitur fast charging memungkinkan pengisian 0–80 persen dalam 40 menit, menjadikannya pilihan praktis untuk penggunaan harian di kota besar.
BYD Atto 3Sementara itu, BYD Atto 3 mengandalkan motor listrik 204 tk dan torsi 310 Nm, dengan baterai 60,4 kWh. Jarak tempuhnya bisa mencapai 420 km, unggul bagi pengguna yang sering bepergian jarak jauh. Mobil ini juga mendukung pengisian cepat hingga 80 persen dalam 45 menit.
Urusan fitur, keduanya bersaing ketat. MG ZS EV dilengkapi panoramic sunroof, layar sentuh 10,1 inci, serta sistem hiburan yang kompatibel dengan Apple CarPlay dan Android Auto. Fitur keselamatannya mencakup adaptive cruise control, lane keep assist, dan automatic emergency braking.
BYD Atto 3 tak kalah menarik dengan layar sentuh 12,8 inci yang dapat diputar, sistem audio premium 8 speaker, serta pencahayaan ambient yang bisa diatur sesuai suasana hati.
Material interiornya pun ramah lingkungan, sejalan dengan konsep kendaraan listrik berkelanjutan.
Kehadiran kedua SUV listrik ini di PEVS 2025 memberi gambaran jelas tentang arah pasar otomotif nasional. MG ZS EV cocok untuk konsumen yang menginginkan mobil listrik fungsional dengan harga bersahabat.
Sementara BYD Atto 3 menjadi alternatif menarik bagi mereka yang menempatkan performa dan jarak tempuh sebagai prioritas utama.